Kamis, 13 Desember 2012

0 Tips Membuat Foto Keren dengan Multiple Exposure




(6 adegan anggar Olimpiade London dalam 1 frame/Reuters-Max Rossi)
Jakarta - Teknik memotret dengan gaya multiple exposure bukan barang baru, bahkan sudah didalami sejak zaman film. Teknik ini biasa digunakan untuk dua atau lebih adegan gerak ataupun diam dalam sebuah frame. Tujuannya tidak lain supaya gambar terlihat lebih dramatis dan dinamis.

Nah, dalam beberapa hari belakangan, fotografer yang bertugas di Olimpiade London kerap menggunakan teknik tersebut. Ada yang berpendapat gambar yang dihasilkan menjadi lebih heroik namun ada yang menilai foto tersebut cukup membosankan.

Bagaimana sebenarnya membuat foto dengan multiple exposure ini?

Pertama, syarat mutlak adalah jenis kamera. Ternyata tidak semua kamera digital mempunyai fasilitas atau feature multiple exposure. Kalaupun tidak memiliki namun ingin mencobanya, berarti memerlukan olah digital lewat piranti lunak komputer. Yakni dengan menggabungkan beberapa layer/lapis yang ditumpuk menjadi satu frame.

Sebagai catatan, tulisan ini mengupas multiple exposure yang dibuat di internal kamera, bukan di komputer.

Kedua, pastikan kondisi cahaya menjamin suksesnya multiple exposure. Background foto harus lebih gelap dari subjek. Hal ini untuk menjaga speed dan diafragma terjaga saat merekam beberapa adegan.

Cahaya yang jatuh di subjek juga perlu konstan, tidak berubah-ubah. Kebutuhan ini untuk menjaga auto fokus tidak lari dan lightmeter terjaga.

Ketiga, tentukan berapa frame yang akan ditumpuk dalam satu frame. Biasanya kamera menyediakan fasilitas 2 hingga 10 frame. Banyak sedikitnya adegan yang terekam tergantung kreatifitas fotografer.

Keempat. Perhatikan baik-baik apa yang akan dibuat multiple exposure. Sesuaikan dengan kebutuhan foto karena tidak semua adegan bagus untuk dibuat multiple. Di sini, nalar dan sisi kreatif fotografer sangat berperan penting dalam membuat sebuah foto multiple.

Keempat. Karena tujuan multiple exposure membuat suatu adegan lebih hidup dan dramatis, tetap perhatikan bahasa tubuh dan ekpresi subjek yang hendak dijepret. Jangan sampai keduanya tertutup oleh banyaknya layer yang ditumpuk.

Kelima, latih kemampuan multiple secara terus menerus dan berulang-ulang. Latihan ini diperlukan karena multiple memerlukan teknik dan cita rasa yang cukup tinggi.

Sebagai catatan, multiple ini cukup menguras shutter count di kamera Anda. Pun demikian, hasil yang luar biasa akan membuat bersemangat, bukan?

0 Ubuntu Meluncur untuk Tablet PC!


Ubuntu di Nexus 7 (engadget)
Jakarta - Selaku pengembang utama Ubuntu, Canonical memang bertekad untuk menghadirkan sistem operasi itu ke smartphone, tablet, bahkan hingga ke televisi. Rencana ini bukan sekadar bualan belaka, karena semua pengerjaan OS itu tengah berlangsung.

Sebagai langkah awal ekspansi di ranah mobile, Canonical secara resmi telah merilis Ubuntu 12.10 khusus untuk tablet Google Nexus 7. Sistem operasi ini diklaim menjanjikan rasa yang berbeda dibanding menggunakan Android.

Meski keduanya dibuat dari platform yang sama, namun Ubuntu lebih mengedepankan fungsi sebuah komputer desktop dalam sebuah tablet. Soal aplikasi juga tak kalah lengkap, banyak aplikasi keren yang bisa didownload secara gratis.

Namun untuk menginstal Ubuntu 12.10 di Nexus 7 pengguna harus terlebih dahulu membuka 'kunci' bootloader di tablet tersebut. Setelah itu sistem operasi ini bisa langsung diinstal dengan beberapa tahap mudah.

Seperti dikutip Agung dari thevarguy, Rabu (31/10/2012), sementara ini Ubuntu baru tersedia untuk Nexus 7, tapi tak tertutup kemungkinan ke depannya juga akan dirilis untuk tablet PC lain.

Sementara itu, Canonical tengah bersiap-siap merilis Ubuntu versi 13.04 untuk komputer.
Sumber:inet.detik.com

Sabtu, 08 Desember 2012

0 Beberapa Pertimbangan Memilih Kamera untuk Action/Sport Photography



Nikon (Ist.)
Jakarta - Sport atau action photography menuntut kamera dengan keunggulan spesifikasi di point-point tertentu. Memang, di sebagian kamera pocket, ada mode sport yang bisa dipakai. Namun karena sensornya yang kecil dan aperture lensa yang dimilikinya, terkadang pengguna kurang puas.

Nah, bagi bagi yang ingin serius mendalami fotografi sport atau action dan mempertimbangkan untuk mengupgrade kameranya, reviewgist memberikan anjuran mengenai fitur kunci di kamera DSLR untuk kepentingan tersebut, antara lain:

1. Fokus yang Mumpuni
Fokus yang cepat sangat diperlukan agar saat membidik subyek yang bergerak, subyek tersebut tetap dalam fokus. Autofocus yang baik juga dibutuhkan dalam kondisi yang kurang cahaya (low light).

2. ISO
Kamera dituntut menampilkan performa yang baik dalam pemakaian ISO tinggi. Untuk action/sport photography, ISO yang tinggi kerap dibutuhkan agar bisa melakukan shutter speed yang cepat dalam kondisi low light, demikian seperti dilansir detikINET, Senin (3/12/2012).

3. Continuous mode shooting
Mode continuous atau burst memungkinkan penggunamenangkap sederet bidikan dalam waktu singkat, sehingga pengguna bisa memilih foto yang paling tajam. Biasanya kamera hadir dengan kemampuan burst 3 fps (frame per second), namun kamera yang baik untuk sport bisa mencapai 10 fps.

4. Lensa Cepat
Lensa yang lebih 'cepat' akan lebih sensitif terhadap cahaya. Pada umumnya lensa dengan aperture 2.8 ke bawah dipakai untuk sport photography.

5. Tahan cuaca
Untuk pemotretan olahraga,terutama olahraga 'ekstrim' yang melibatkan aktivitas di luar ruangan dengan cuaca yang bervariasi, hal berikut ini bisa menjadi bahan pertimbangan. Carilah kamera yang tangguh, tahan air, debu dan cuaca.
 

tkjcomputer Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates